Wednesday, 17 June 2020

Hukum ditengah kepentingan politik

Ulasan lengkap : Perbedaan Pokok Hukum Pidana dan Hukum Perdata


Hukum yang paling adil didunia hanyalah milik Allah SWT. selain itu ada banyak memang yang adil namun tidak semua, bahkan ada yang mensiasati agar kesalahan menjadi samar-samar bahkan menjadi sebuah kebenaran. dan sebaliknya, sebuah kebenaran menjadi samar dan berubah menjadi salah.

Bagi kami rakyat biasa dengan melihat fenomena penegakan hukum akhir-akhir ini menjadi prihatin. akankah terus terjadi ketidak adilan hukun dinegeri ini? siapa yang menjadikan hukum menjadi sebuah permainan? POLITIKah??
Hipotesis yang dapat saya ambil dari beberapa kasus hukum tenar dinegeri ini adalah sangat kental kaitannya dengan politik. lawan politik selalu gencar di incar sedangkan penjahat dan perampok di dalamnya menjadi bebas berkeliaran. Ibarat pepatah mengatakan "semut diseberang nampak namun gajah dipelupuk mata tak nampak".

Hukum dibuat agar keadilan tegak, kejahatan tobat, dan kebenaran itulah yang haq. oleh karena itu , bisa dimulai dari awal pemilihan dan penetapan para penegak hukum sangat penting, mulai dari memiliki integritas tinggi, berakhlak mulia dan beragama yang kuat.

Kali ini saya tidak terlalu membahas apa saja kasus hukum yang janggal, kami hanya meminta yang salah hukumlah sesuai dengan kejahatannya, yang benar jangan kalian dzolimi, Allah maha tau atas apa yang kalian kerjakan. Jangan kalian buat kejahatan menjadi samar dan kalian tutup-tutupi dengan guyonan yang kalian anggap serius. seorang komika itu kerjaannya ya tidak serius, kalo Menteri dan DPR ranahnya yang serius, jika kalangan elit bicara akan didengar sebagai sebuah kebijakan, oleh sebab itu jaga omongan, jangan asal bicara, pemimpin itu di anut dan di ikuti masyarakatnya.

Buatlah kebijakan yang pro rakyat, jangan yang membahagiakan kalanganya sendiri, menaikan harga bahan yang sering digunakan masyarakat dan menaikan beban seperti LISTRIK, BBM, GAS dll itu menyakitkan kami apapun alasan kalian, menang argumen dan suara itu belum tentu sesuai kebenarannya. Islam agama yang saya anut menganjurkan musyawarah muffakat, sedangkan poling itu pilihan nomor terakhir jika tidak ketemu titik temunya.

Ingat, yang menang berdasarkan suara terbanyak bukan pemangku kebenaran, tetapi hanya pemegang suara terbanyak, itupun jika jujur, jika tidak dosa ANDA selama menjabat akan ditanggung seumur hidup dan akan di tanyakan di yaumul hisap.

semoga coretan ini menjadi renungan bagi pemerintah, kritik bukanlah sara, tetapi ingin indonesia maju. jangan malah dibungkam. buktikan jika anda yang tersindir maka tunjukkan anda bukan yang melakukannya, tapi jika anda bungkam kritikan dengan ancaman, itu menandakan andalah yang bersalah dan seharusnya anda yang dihukum.

indonesia maju jika orang didalamnya jujur, mulailah jujur dalam bertindak, semakin hancur negara kita jika anda-anda para pemangku kebijakan selalu menutupi kebusukan dengan kebusukan lainnya

Wasalam : penulis : Farid Yuliyadi (masyarakat yang inginkan perubahan)





No comments:

Post a Comment