Wednesday 13 May 2020

Keseimbangan Lingkungan (Materi Siswa Kelas X IPA)


Lingkungan  merupakan segala  yang mengelilingi suatu organisme dan mempengaruhi cara hidup organisme tersebut.
Keseimbangan lingkungan  dapat diartikan sebagai kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari aktivitas manusia,serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan kehidupan di dalamnya.Keseimbangan lingkungan dapat tercapai ketika interaksi antara organisme dan faktor lingkungan dan interaksi antar komponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional.
Daya dukung lingkungan  merupakan kemampuan lingkungan untuk mendukung kelangsungan hidup makhluk hidup didalamnya.Lingkungan juga mampu untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke keadaan seimbang ketika lingkungan  mendapat gangguan atau kerusakan sampai batas tertentu yang disebut dengan daya lenting lingkungan

Interaksi Antar Komponen Ekosistem dalam menjaga Keseimbangan Lingkungan
Aktivitas dan interaksi antar komponen ekosistem memungkinkan proses kehidupan terus berlangsung dan berkesinambngan. Interaksi antar komponen biotic dalam menjaga keseimbngan lingkungan dapat dilihat pada peristiwa rantai makanan dan jarring-jaring makanan. Pada rantai dan jarring makanan hubungan materi dan energi akan mengikat organisme yang satu dengan yang lainnya dalam suatu system yang teratur dan terarah. Adanya interaksi saling membutuhkan antar komponen biotic di rantai makanan dan jaring-jaring makanan , menyebabkan tidak akan ada satu pun satu pun komponen biotic yang populasinya akan bertambah terlalu cepat atau menurun drastic. Keseimbangan lingkungan juga tercipta bila interaksi antara komponen biotic dengan komponen abiotik berjalan dengan sesuai dan berkesinambungan. Faktor lingkungan seperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembaban , dan salinitas dapat menjadi factor penentu persebaran organisme di muka bumi. Apabila factor-faktor lingkunganmengalami fluktuasi dengan drastic, populasi organisme yang ada pada lingkungan akan tersebut pun akan terpengaruh. Perubahan kodisi lingkungan abiotik dapat mengancam keseimbangan lingkungan.



Suksesi
Gangguan lingkungan dapat berasal dari alam atau campur tangan manusia. Gangguan alam seperti kebakaran, gempa, badai tornado, dan letusan gunung berapi dapat menghancurkan komunitas biologis. Setelah ada gangguan alam akan memulihkan dirinya sendiri, organisme yang bertahan hidup akan melewati bencana akan mengkolonisasi area bencana. Pada proses pemulihan, struktur komunitas akan mengalami perubahan yang disebut suksesi. Suksesi adalah proses perubahan komposisi species dalam suatu komunitas biologi akibat adanya gangguan dari komunitas tersebut.

Suksesi ada dua macam yaitu primer dan sekunder.
a.   Suksesi Primer : perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada suatu kawasan yang pada mulanya hamper tidak ada kehidupan. Bisanya terjadi pada pulau vulkanis baru, atau pada lapisan glasies atau lapisan es. Biasanya diawali dengan tumbuhnay tanaman pioneer atau perintis seperti lumut kerak / Lichenes
Contoh diagram suksesi primer
Gunung meletus-Lava - Lichenes/lumut kerak – Lumut - Tanaman paku – Rumput - Perdu-Pohon/komunitas klimaks

b.   Suksesi sekunder : terjadi pada area yang mulanya ada kehidupan tetapi kemudian mengalami gangguan yang menyebabkan hilangnya komunitas yang ada di area tersebut dan hanya meninggalkan tanah yang tetap utuh. Contoh area penebangan hutan, area pasang naik dan pasang surut.
Contoh diagram suksesi sekunder
Penebangan hutan-rumput-perdu-pohon/komunitas klimaks
Suksesi diakhiri dengan adanya komunitas klimaks yang bersifat stabil dan memiliki tingkat keseimbangn lingkungan yang tinggi. Komunitas klimaks biasanya didominasi oleh organisme yang memiliki umur panjang seperti pohon-pohon yang berumur panjang.

Dampak Eksploitasi
Meningkatnya jumlah populasi manusia juga meningkatkan ancaman bagi lingkungan. Sikap manusia yang cenderung merusak lingkungan memberikan dampak negative terhadap ekosistem. Eksploitasi di luar batas oleh manusia memberikan dampak yang cukup besar bagikerusakan lingkungan.Beberapa dampak negative akan diuraikan berikut ini .
a.   Fragmentasi dan Degradasi Habitat
Penggunaan lahan untuk pemenuhan kesejahteraan manusia yang selalu meningkat jumlahnya kadang tidak memperhatikan efek ekologis yang berakibat berkurangnya atau rusaknya habitat alami bagi organisme di lahan tersebut. Fragmentasi terjadi pada hutan yang ditebang/dirambah, pembangunan jalan yang melintasi hutan, pembangunan berbagai sarana di pinggir jalan yang meleintasi hutan menyebabkan perubahan struktur komunitas hutan, kematian pohon, kebisingan, polusi, serta pengurangn lahn untuk habitat organisme asli.
b.  Terganggunya Aliran energi di dalam Ekosistem
Ekosistem buatan yang sengaja diubah oleh manusia menjadi ekosistem buatan menyebabkan terganggunya aliran energi . Penebangan hutan dan digantikannya dengan lading/sawah membuat ekosistem menjadi sederhana. Terjadi perubahan komposisi dan keanekaragaman produsen, konsumen, detritivora, dn decomposer. Aliran energi yang tadinya kompleks menjadi lebih sederhana dan berakibt rentannya ekosistem terhadap kerusakan.
c.   Resistensi Beberapa Species Merugikan
Penggunaan pestisida dan antibiotic yang tidak sesuai takaran/dosis tidak dapat memberantas hama atau pun kumanyan bersifat pathogen. Organisme pengganggu yang tidak mati secara sempurna oleh pestisida atau pun antibiotic ini menjadi kebal oleh pestisida dan antibiotic, Kekebalan ini diturunkan pada generasi berikutnya sehingga akan lebih sulit memberantas hama dan menyembuhkan penyakit yang disebabkan species yang telah resisten. Peningkatan kadar pestisida ataupun antibiotic yang tidak terkendali akan lebih memperparah kondisikarena species ini justru akan semakin resisten.
d.  Hilangnya Species Penting di dalam Ekosistem
Setiap organisme dalam ekosistem memiliki peran sesuai jabatannya/ nicianya. Hilangnya species tertentu dapat mengubah struktur rantai makanan dan jarring-jaring makanan sehingga menjadi semakin sederhana. Menurunnya populas species tertentu akan mempengaruhi jumlah populasi lain yang terangkai dalam rantai makanan.
e.   Introduksi Species Asing
Introduksi/masuknya species asing dari satu ekosistem ke ekosistem yang lain biasanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Introduksi kadang terjadi tidak sengaja terbawa oleh alat transportasi yang mengangkut barang dan ketika mendarat/berlabuh ke suatu tempat meninggalkan spescies tersebut. Introduksi species asing selain meningkatkan kesejahteraan manusia kadan juga merugikan karena saat masuk ke suatu wilayah tidak disertai predator alaminya sehingga sulit mengendalikan ledakan populasinya. Contohnya ledakan eceng gondok dan keong mas yang bersifat mengganggu Kedua species itu bukan asli Indonesia.
f.    Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui
Sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup digolongkan sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Eksploitasi yang berlebihan dapat menyebabkan menurunnya jumlah organisme tersebut maupun mutunya. Contohnya adalah penebangan liar untuk mendapatkan kayu ataupu perburuan liar untuk mendapatkan gading, kulit, tanduk dan sebagainya.
g.  Terganggunya Daur Materi di dalam Ekosistem
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, aktivitasnya pun juga meningkat. Hal ini berakibat terhadap daur biogeokimia. Contohnya adalah pembakaran oleh manusia, aktivitas penggunaan bahan baker yang berlebihan menghasilkan gas CO2 dalam jumlah besar sehingga terjadilah pemanasan global

No comments:

Post a Comment