Lingkungan merupakan segala yang mengelilingi suatu organisme dan
mempengaruhi cara hidup organisme tersebut.
Keseimbangan lingkungan dapat diartikan sebagai kemampuan lingkungan untuk mengatasi
tekanan dari alam maupun dari aktivitas manusia,serta kemampuan lingkungan
dalam menjaga kestabilan kehidupan di dalamnya.Keseimbangan lingkungan dapat
tercapai ketika interaksi antara organisme dan faktor lingkungan dan interaksi
antar komponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional.
Daya dukung lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk mendukung kelangsungan
hidup makhluk hidup didalamnya.Lingkungan juga mampu untuk mengembalikan
kondisi lingkungan ke keadaan seimbang ketika lingkungan mendapat
gangguan atau kerusakan sampai batas tertentu yang disebut dengan daya
lenting lingkungan
Interaksi Antar Komponen Ekosistem dalam menjaga
Keseimbangan Lingkungan
Aktivitas dan interaksi antar komponen
ekosistem memungkinkan proses kehidupan terus berlangsung dan berkesinambngan.
Interaksi antar komponen biotic dalam menjaga keseimbngan lingkungan dapat
dilihat pada peristiwa rantai makanan dan jarring-jaring makanan. Pada rantai
dan jarring makanan hubungan materi dan energi akan mengikat organisme yang
satu dengan yang lainnya dalam suatu system yang teratur dan terarah. Adanya
interaksi saling membutuhkan antar komponen biotic di rantai makanan dan
jaring-jaring makanan , menyebabkan tidak akan ada satu pun satu pun komponen
biotic yang populasinya akan bertambah terlalu cepat atau menurun drastic.
Keseimbangan lingkungan juga tercipta bila interaksi antara komponen biotic
dengan komponen abiotik berjalan dengan sesuai dan berkesinambungan. Faktor
lingkungan seperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembaban , dan salinitas
dapat menjadi factor penentu persebaran organisme di muka bumi. Apabila
factor-faktor lingkunganmengalami fluktuasi dengan drastic, populasi organisme
yang ada pada lingkungan akan tersebut pun akan terpengaruh. Perubahan kodisi
lingkungan abiotik dapat mengancam keseimbangan lingkungan.
Suksesi
Gangguan lingkungan dapat berasal dari alam atau campur tangan manusia.
Gangguan alam seperti kebakaran, gempa, badai tornado, dan letusan gunung
berapi dapat menghancurkan komunitas biologis. Setelah ada gangguan alam akan
memulihkan dirinya sendiri, organisme yang bertahan hidup akan melewati bencana
akan mengkolonisasi area bencana. Pada proses pemulihan, struktur komunitas
akan mengalami perubahan yang disebut suksesi. Suksesi adalah proses
perubahan komposisi species dalam suatu komunitas biologi akibat adanya
gangguan dari komunitas tersebut.
Suksesi ada dua macam yaitu primer dan
sekunder.
a. Suksesi Primer : perubahan komposisi komunitas yang
terjadi pada suatu kawasan yang pada mulanya hamper tidak ada kehidupan.
Bisanya terjadi pada pulau vulkanis baru, atau pada lapisan glasies atau
lapisan es. Biasanya diawali dengan tumbuhnay tanaman pioneer atau perintis
seperti lumut kerak / Lichenes
Contoh diagram suksesi primer
Gunung meletus-Lava - Lichenes/lumut kerak – Lumut - Tanaman paku – Rumput
- Perdu-Pohon/komunitas klimaks
b. Suksesi sekunder : terjadi pada area yang mulanya ada
kehidupan tetapi kemudian mengalami gangguan yang menyebabkan hilangnya
komunitas yang ada di area tersebut dan hanya meninggalkan tanah yang tetap
utuh. Contoh area penebangan hutan, area pasang naik dan pasang surut.
Contoh diagram suksesi sekunder
Penebangan
hutan-rumput-perdu-pohon/komunitas klimaks
Suksesi diakhiri dengan adanya komunitas
klimaks yang bersifat stabil dan memiliki tingkat keseimbangn lingkungan yang
tinggi. Komunitas klimaks biasanya didominasi oleh organisme yang memiliki umur
panjang seperti pohon-pohon yang berumur panjang.
Dampak Eksploitasi
Meningkatnya jumlah populasi manusia juga
meningkatkan ancaman bagi lingkungan. Sikap manusia yang cenderung merusak
lingkungan memberikan dampak negative terhadap ekosistem. Eksploitasi di luar
batas oleh manusia memberikan dampak yang cukup besar bagikerusakan
lingkungan.Beberapa dampak negative akan diuraikan berikut ini .
a. Fragmentasi dan Degradasi Habitat
Penggunaan lahan untuk pemenuhan kesejahteraan manusia yang selalu
meningkat jumlahnya kadang tidak memperhatikan efek ekologis yang berakibat
berkurangnya atau rusaknya habitat alami bagi organisme di lahan tersebut.
Fragmentasi terjadi pada hutan yang ditebang/dirambah, pembangunan jalan yang
melintasi hutan, pembangunan berbagai sarana di pinggir jalan yang meleintasi
hutan menyebabkan perubahan struktur komunitas hutan, kematian pohon,
kebisingan, polusi, serta pengurangn lahn untuk habitat organisme asli.
b. Terganggunya Aliran energi di dalam Ekosistem
Ekosistem buatan yang sengaja diubah oleh manusia menjadi ekosistem buatan
menyebabkan terganggunya aliran energi . Penebangan hutan dan digantikannya
dengan lading/sawah membuat ekosistem menjadi sederhana. Terjadi perubahan
komposisi dan keanekaragaman produsen, konsumen, detritivora, dn decomposer.
Aliran energi yang tadinya kompleks menjadi lebih sederhana dan berakibt
rentannya ekosistem terhadap kerusakan.
c. Resistensi Beberapa Species Merugikan
Penggunaan pestisida dan antibiotic yang tidak sesuai takaran/dosis tidak
dapat memberantas hama atau pun kumanyan bersifat pathogen. Organisme
pengganggu yang tidak mati secara sempurna oleh pestisida atau pun antibiotic
ini menjadi kebal oleh pestisida dan antibiotic, Kekebalan ini diturunkan pada
generasi berikutnya sehingga akan lebih sulit memberantas hama dan menyembuhkan
penyakit yang disebabkan species yang telah resisten. Peningkatan kadar
pestisida ataupun antibiotic yang tidak terkendali akan lebih memperparah
kondisikarena species ini justru akan semakin resisten.
d. Hilangnya Species Penting di dalam Ekosistem
Setiap organisme dalam ekosistem memiliki peran sesuai jabatannya/
nicianya. Hilangnya species tertentu dapat mengubah struktur rantai makanan dan
jarring-jaring makanan sehingga menjadi semakin sederhana. Menurunnya populas
species tertentu akan mempengaruhi jumlah populasi lain yang terangkai dalam
rantai makanan.
e. Introduksi Species Asing
Introduksi/masuknya species asing dari satu ekosistem ke ekosistem yang
lain biasanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Introduksi
kadang terjadi tidak sengaja terbawa oleh alat transportasi yang mengangkut
barang dan ketika mendarat/berlabuh ke suatu tempat meninggalkan spescies
tersebut. Introduksi species asing selain meningkatkan kesejahteraan manusia
kadan juga merugikan karena saat masuk ke suatu wilayah tidak disertai predator
alaminya sehingga sulit mengendalikan ledakan populasinya. Contohnya ledakan
eceng gondok dan keong mas yang bersifat mengganggu Kedua species itu bukan
asli Indonesia.
f. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui
Sumber daya alam yang
berasal dari makhluk hidup digolongkan sebagai sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Eksploitasi yang berlebihan dapat menyebabkan menurunnya jumlah
organisme tersebut maupun mutunya. Contohnya adalah penebangan liar untuk
mendapatkan kayu ataupu perburuan liar untuk mendapatkan gading, kulit, tanduk
dan sebagainya.
g. Terganggunya Daur Materi di dalam Ekosistem
Seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk, aktivitasnya pun juga meningkat. Hal ini berakibat terhadap
daur biogeokimia. Contohnya adalah pembakaran oleh manusia, aktivitas
penggunaan bahan baker yang berlebihan menghasilkan gas CO2 dalam jumlah besar
sehingga terjadilah pemanasan global
No comments:
Post a Comment