PENGARUH
KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN
TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI
DI
SMA ISLAM AZ-ZAHRA PALEMBANG
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat dimaknai
sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa
yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam
sekitar di mana individu itu berada (Sagala, 2003).
Pendidikan pada dasarnya
merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan
keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan dirinya sehingga mampu
menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pendidikan dapat diperoleh malalui dua cara, yaitu formal dan non formal. Pendidikan formal
diperoleh melalui pembelajaran di sekolah dengan cara melaksanakan sistem
pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan,
yang memegang kunci dalam pembangkitan dan pengembangan daya kreativitas anak
adalah guru. Seorang guru yang ingin membangkitkan kreativitas pada anak-anak
didiknya, harus terlebih dahulu berupaya supaya ia sendiri kreatif. Pada
umumnya guru yang kreatif itu pernah dididik oleh orang-orang yang kreatif
dalam lingkungan yang mendukungnya. Kreativitas harus mengubah konsep lama,
yang mengatakan bahwa pendidikan itu suatu sistem, dimana faktor-faktor yang
telah terdahulu terkumpul, dipelihara dan disistimatisasikan.
Oleh karena itu, seorang guru
perlu mengembangkan kreativitas sebagai upaya pembaharuan proses pembelajaran
di sekolah, maka seorang guru dipersyaratkan mempunyai pandangan atau pendapat
yang positif terhadap bagaimana menciptakan situasi dan kondisi belajar yang
diharapkan. Karena secara operasional gurulah yang terlibat langsung dalam
proses pembelajaran di sekolah. Tugas guru memang sangat kompleks, sehingga
mereka dituntut untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan serta keterampilan
yang diperlukan. Guru harus memiliki kemampuan profesional dalam tugasnya
dengan menerapkan konsep teknologi pembelajaran dalam memecahkan
masalah-masalah pendidikan atau pembelajaran.
Dalam teknologi pembelajaran,
pemecahan masalah dapat berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun
dalam fungsi desain dan seleksi, dalam pemanfaatan dikombinasikan sehingga
menjadi sistem instruksional yang lengkap. Komponen-komponen tersebut meliputi:
pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar atau lingkungan. Namun dari
sejumlah komponen tersebut, yang akan menjadi subyek penelitian adalah sikap
guru terhadap teknologi pembelajaran dan pemanfaatan media atau alat bantu
dalam proses pembelajaran. Karena seorang guru tentunya mempunyai pandangan
tersendiri berdasarkan tanggapan, perasaan, penilaian terhadap teknologi
pembelajaran, serta pemanfaatan media dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran,
media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan. Problematika
yang dihadapi oleh guru tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran,
pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengajar
terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau alasan
lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan ragam
media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para
pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian pesatnya sesuai
dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga
dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang
akan disampaikan. Setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam
menayangkan pesan dan informasi.
Dalam menyampaikan materi khususnya pada mata pelajaran biologi diperlukan
media pembelajaran. Belajar biologi adalah proses dimana biologi ditemukan dan dibangun
manusia, sehingga dalam pembelajaran biologi harus lebih dibangun oleh siswa
dari pada ditanamkan oleh guru. Dalam hal belajar biologi pada dasarnya
merupakan belajar konsep. Selama ini siswa cenderung mendengarkan konsep
biologi yang diberikan oleh guru dan menghafal konsep-konsep tersebut tanpa
memahami maksud dan isinya. Jika konsep dasar diterima salah, maka sangat sukar
untuk memperbaiki kembali.
Media adalah perantara atau
pengantar pesan. Secara garis besar media adalah manusia, materi, atau media
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan
keterampilan atau sikap. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam informasi
yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik (Sutikno. 2008:101).
Media pembelajaran
merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam
Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang
harus mendapat perhatian guru atau fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu guru atau fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan
media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar.
Salah satu upaya seorang
guru untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah penggunaan media pembelajaran
yang tepat dalam menyampaikan materi. Hal ini diperuntukkan bagi siswa yang
belum dapat menerima pesan yang disampaikan guru, maka penggunaan media sangat
dianjurkan. Dengan demikian penggunaan media untuk menyampaikan pesan
pembelajaran akan lebih dihayati tanpa menimbulkan kesalapahaman bagi keduanya
yaitu murid dan guru.
Prinsip penggunaan media
pembelajaran bahwa dalam penggunaan media siswa harus dipersiapkan dan
diperlakukan sebagai peserta yang aktif serta harus ikut bertanggung jawab
selama kegiatan pembelajaran, merupakan upaya dalam menimbulkan motivasi dalam
bentuk menimbulkan atau menggugah minat siswa agar mau belajar, mengikat
perhatian siswa agar senantiasa terikat kepada kegiatan belajar mengajar.
Dalam memilih strategi
penggunaan media pembelajaran mata pelajaran biologi, langkah yang haris
diperhatikan adalah pertama, menentukan jenis media dengan tepat, artinya guru
memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan
pelajaran yang akan diajarkan. Kedua, menetapkan atau memperhitungkan subyek
dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai
dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik. Ketiga, menyajikan media dengan
tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus
disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada. Keempat,
menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang
tepat, artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar digunakan.
Tentu tidak setiap saat atau selama proses mengajar terus-menerus
memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media.
Berdasarkan observasi yang dilakukan,
masih banyak guru yang belum bisa memanfaatkan media serta kurang kreatif dalam
penggunaan media pembelajaran. Misalnya guru belum mampu memanfaatkan teknologi
pembelajaran atau belum mampu menyusun rancangan pembelajaran dengan baik, guru
terbiasa dengan pola pembelajaran melalui ceramah, kurangnya pengetahuan
keterampilan dan latihan-latihan yang dapat memacu kreativitas siswa, dan lain
sebagainya.
Meninjau dari hasil
observasi di atas, media pembelajaran dapat membantu guru mempermudah proses pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, serta
sarana pembelajaran yang disiapkan guru untuk memfasilitasi para siswanya
belajar menjadi suatu hal yang sangat signifikan penyediaannya oleh para guru
agar proses pembelajaran semakin efektif, dan kualitas hasil belajar akan
semakin meningkat. Terkait dengan itu, guru harus kreatif dalam mempersiapkan
media dan sarana pembelajaran, sehingga mampu mengantarkan para siswa menjadi
manusia-manusia cerdas, kreatif, serta memiliki integritas keberagamaan yang
kuat.
Berdasarkan uraian latar
belakang di atas, maka penelitian ini mengambil judul ”Pengaruh kreativitas
guru dalam penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar biologi di SMA
Islam Az-Zahra Palembang” dengan harapan kajian ini dapat dipakai bahan
pemikiran untuk kegiatan penggunaan media pembelajaran dalam keberhasilan
belajar siswa pada mata pelajaran biologi di SMA Islam Az-Zahra Palembang.
B.
Pembatasan Masalah
Agar masalah ini dapat
dikaji secara mendalam, maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup. Adapun
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Guru Biologi di SMA Islam Az-Zahra
Palembang
2.
Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Kreativitas guru dalam penggunaan media
pembelajaran di SMA Islam Az-Zahra Palembang
3.
Parameter
Parameter yang digunakan adalah ditujukan dengan adanya pengaruh
penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi siswa
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan
akan diteliti sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah kreativitas
guru biologi dalam penggunaan media pembelajaran di SMA Islam Az-Zahra
Palembang?
2.
Bagaimanakah
prestasi belajar biologi siswa SMA Islam Az-Zahra Palembang ?
3.
Apakah
terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar biologi
SMA Islam Az-Zahra Palembang ?
D.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah penelitian di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk mengetahui
kreativitas guru dalam penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran biologi
di SMA Islam Az-Zahra Palembang.
2.
Untuk mengetahui prestasi belajar Biologi di SMA Islam
Az-Zahra Pelembang.
3.
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran
terhadap prestasi belajar biologi di SMA Islam Az-Zahra Palembang.
E.
Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a.
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia pendidikan
mengenai penggunaan media pembelajaran.
b.
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman bagi guru Biologi tentang
manfaat penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi siswa.
2. Manfaat Praktis
a.
Bagi sekolah dapat
digunakan sebagai acuan penggunaan media dalam pembelajaran aktif di sekolah.
b.
Bagi guru Biologi dapat
digunakan sebagai acuan dalam pemilihan media pembelajaran yang baik agar
proses pembelajaran akan menjadi menarik dan dapat meningkatkan prestasi siswa.
F.
Tinjauan
Pustaka
Belajar dan Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan
mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar sehingga dapat
mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar (Sudjana. 2005). Selain
itu menurut Dimyati (2002), pembelajaran
merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam
belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan
dan sikap
Belajar secara psikologis yaitu suatu
proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebuut akan nyata
dalam seluruh aspek tingkah laku. Sedang definisi belajar ialah suatu proses
usahan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto. 2003:02).
Media Pembelajaran
Media adalah perantara atau pengantar pesan. Secara garis besar
media adalah manusia, materi, atau media yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan keterampilan atau sikap. Dalam aktivitas
pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa
informasi dan pengetahuan dalam informasi yang berlangsung antara pendidik
dengan peserta didik (Sutikno. 2008:101).
Sudrajat (2008) menyebutkan
bahwa media berasal dari
bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti
“Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Sedangkan menurut National
Education Associaton dalam Sudrajat (1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,
termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik
berbagai jenis media belajar, diantaranya :
1.
Media visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2.
Medai audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3.
Projected still media: slide, projektor, dan sejenisnya
4.
Projected motion media: film, televisi, video
(VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya
Winataputra (2005:5)
mengemukakan beberapa alasan mengapa media pembelajaran sangat penting sehingga
harus terintegrasi dalam proses pembelajaran, yaitu :
1.
Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa proses pembelajaran akan
lebih berhasil bila siswa turut aktif dalam pembelajaran tersebut, dan hal ini
hanya dapat terjadi dengan adanya media.
2.
Salah satu temuan menyatakan bahwa rata-rata jumlah informasi yang
diperoleh seseorang melalui indera memiliki komposisi sebagai berikut :
a.
75% melalui penglihatan (visual)
b.
13% melalui pendengaran (audio)
c.
6% melalui sentuhan
d.
6% melalui penciuman dan pengecap.
3.
Temuan lainnya menunjukkan bahwa pengetahuan yang dapat diingat antara
lain bergantung pada indera apa ia memperoleh pengetahuannya.
Hasil Belajar
Hasil belajar hanya dapat
diukur dengan suatu proses yang disebut evaluasi hasil belajar. Evaluasi
artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam setiap program. Hasil belajar juga merupakan tingkat
penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Supartini, 2008:11).
Evaluasi berarti penilaian
terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan
prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan (Syah, 2006:195).
Menurut Sudjana (2005:111)
fungsi penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar mengajar yaitu untuk :
1.
Mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah
tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat
penguasaan bahan pelajaran yang seharusnya dikuasai oleh para siswa. Dengan
perkataan lain dapat diketahui hasil belajar yang dicapai para siswa.
2.
Mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan guru.
Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil tidaknya ia mengajar.
Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak semata-mata disebabkan
kemampuan siswa tetapi juga bisa disebabkan kurang berhasilnya guru mengajar.
Melalui penilaian, berarti menilai kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya
dapat dijadikan bahan dalam memperbaiki usahanya, yakni tindakan mengajar
berikutnya
G. Kerangka Berfikir (Maaf tidak dapat ditampilkan)
H.
Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka
pemikiran yang telah di uruikan di muka, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut: ”Adanya pengaruh kreativitas guru dalam
penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar biologi di SMA Islam
Az-Zahra Palembang”.
I.
Metode
Penelitian
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu
yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Dengan demikian,
metode penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan
yang terdapat dalam penelitian.
Penelitian yang digunakan adalah berbentuk kuantitatif. Dalam
pengertian bahwa data penelitian ini berupa angka-angka yang dinyatakan dalam
bentuk jumlah atau angka-angka yang dapat dihitung secara matematika dan dalam
penelitian dilakukan dengan mengunakan rumus-rumus statistic dan Metode yang digunakan dalam penlitian ini adalah metode
eksperimen, penelitian eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesis
tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variabel
penelitian, dalam penelitian ini akan dilihat perbedaan prestasi belajar
siswa antara guru yang kreatif menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak
menggunakan media pembelajaran.
Penelitian dengan metode eksperimen dapat dilakukan tanpa
atau dengan kelompok pembanding (control group), tetapi dalam penelitian
eksperimen yang tidak menggunakan kelompok kontrol hasilnya akan diragukan
keabsahannya karena beberapa variabel yang mengancam atau yang melemahkan
validitas penelitian tidak dikontrol, sehingga untuk menghindarkan masalah tersebut maka
penelitian eksperimen kali ini menggunakan kelompok pembanding (control
group). Jadi dalam hal ini penelitian untuk mencari pengaruh media
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan dipilih
dua kelompok yang memiliki ciri-ciri dan sikap yang sama terhadap suatu media pembelajaran,
pertama kelompok eksperimen dan yang kedua sebagai kelompok pembanding,
sedangkan media pembelajaran akan diperlakukan hanya kepada kelas eksperimen.
Kedua kelompok tersebut akan diberikan materi yang sama, yang satu akan menggunakan
media dan yang satu tidak, hasilnya akan dibandingkan untuk mengetahui apakah
stimulus eksperimen memberikan pengaruh atau tidak.
Metode
penelitian yang sekiranya dapat atau cocok untuk mencapai tujuan-tujuan
penelitian yakni untuk memperoleh gambaran hasil belajar antara siswa yang
menggunkan media pembelajaran dalam pembelajaran biologi dengan siswa yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam
pembelajaran biologi. Untuk itu diambil dua buah sampel, yakni kelompok siswa
yang menggunkan media pembelajaran sebagai kelas eksperimen dan siswa yang
tidak menggunakan media pembelajaran sebagai kelas kontrol. Oleh karena itu
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen atau
percobaan.
Untuk
mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan antara sebelum dan sesudah percobaan
dilakukan, diadakan tes akhir. Tes ini digunakan untuk mengetahui perbedaan
dari dua kelompok tersebut, setelah eksperimen dilakukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Dimyati.
2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Sagala,
S.2003. Konsep dan makna pembelajaran.
Bandung. Alfabeta.
Slameto.
2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana,
N. 2005. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sudrajat,
A. 2008. Media pembelajaran.
(http://akhmadsudrajat/worpress.com/.)
Sutikno,
M.S. 2008. Belajar dan pembelajaran.
Bandung. Prospect.
Syah,
M. 2006. Psikologi belajar. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Winataputra, U. 2005. Strategi
belajar mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka
No comments:
Post a Comment