Inovasi Program
Sekolah
Adiwiyata
Bike to school
(Movement
go cycling to school)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SALMAN AL FARIZI
NADYA NURFADILLAH
HABIBAH
SMA
Islam Az-zahra Palembang
Jalan
Telaga Komplek Masjid Raya Taqwa KEL.30 Ilir KEC.IB II Palembang
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Seperti yang kita ketahui sebagian besar Pulau Sumatera dan
tidak terkecuali kota palembang tengah mengalami bencana kabut asap yang
disebabkan oleh iklim yang sangat panas, hal ini mengakibatkan mudahnya
terbakar hutan-hutan gambut yang ada di Sumatera serta sebagian oknum-oknum
licik yang mengambil pilihan membakar hutan demi kepentingan memperluas lahan
perkebunan perusahaan mereka. Tebalnya asap kabut yang berlebihan, membuat
pemerintah khususnya dinas pendidikan meliburkan siswa baik sekolah negeri maupun
swasta beberapa waktu lalu. Tindakan ini untuk mencegahnya penyakit ISPA yang
disebabkan udara kotor karena asap kabut jika terus menerus dihisap.
Fenomena pembakaran lahan diatas menyebabkan kondisi
udara di kota palembang tidak sehat bahkan cenderung berbahaya, bahkan bukan
hanya berasal dari asap pembakaran lahan, namun setiap hari sebagian besar
kota-kota besar terkena polusi dari keluaran emisi dari keadaan bermotor yang
sudah diambang batas normal. Asap-asap kendaraan, pembakaran idustri, pembakaran
lahan dan lainnya ikut berperan dalam mempengaruhi polusi udara kota palembang.
Beberapa elemen sudah berusaha untuk mengurangi polusi yang
terjadi di kota palembang, baik dari pemerintah, masyarakat serta dari dunia
pendidikan yang berbondong-bondong membenahi keadaan tersebut. Sebagai orang
yang berkecimpung di dunia pendidikan, warga sekolah harus ikut menjadi pelopor
dalam menjaga kelestarian alam. Salah satu langkah yang dirancang pemerintah
dan harus dilaksanakan oleh pihak sekolah adalah mengadakan sekolah yang
berwawasan lingkungan atau sering dikenal dengan sekolah Adiwiyata.
Sekolah adiwiyata berperan dalam menjaga agar lingkungan
khususnya di sekolah dan umumnya di luar sehat dan bersih. Sekolah adalah salah
satu tempat sarana peduli lingkungan. Kegiatan adiwiyata sangat tepat
diterapkan di setiap sekolah karena dapat meningkatkan kesadaran pada diri
setiap siswa agar peduli akan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran pada sekolah
adiwiyata menekankan pada kepedulian siswa agar mengurangi jumlah polusi yang
sudah sangat mencemari udara terutama dikota-kota besar dan meningkatkan jumlah
kadar O2 yang ada dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya agar
terjadi keseimbangan lingkungan yang berujung pada kelestarian makhluk hidup di
dunia.
Kesadaran akan pengurangan jumlah polusi di udara dapat
dilakukan oleh para siswa dengan menguragi pemakaian kendaraan bermotor,
seperti menggunakan kendaraan umum atau kembali menggunakan sepeda. Penggunaan
sepeda sangat baik dilakukan karena secara tidak langsung dengan bersepeda
tubuh menjadi sehat dan secara otomatis mengurangi kadar emisi buang dari
kendaraan bermotor. Namun demikian, penggunaan sepeda ini hanya digunakan untuk
siswa yang tinggal pada radius kilometer tertentu yang dimungkinkan tidat
terlalu jauh jarak antara sekolah dengan rumah.
Sepeda bisa di jadikan
alternatif transportasi yang dapat mengurangi kemacetan, polusi udara dan yang
paling utama dapat menyehatkan tubuh. Selain itu bersepeda dapat meningkatkan
kekuatan otot terutama pada kaki serta meningkatkan daya tahan jantung dan
paru, sehingga orang yang sering bersepeda memiliki daya tahan yang baik. Pada
saat belajar atau bekerja orang yang berolahraga tidak mudah lelah dibandingkan
dengan orang yang tidak pernah berolahraga sama sekali.
Dari uaraian latar belakang di atas, kami tertarik membuat
sebuah inovasi program sekolah adiwiyata berupa “Movement Go Cycling To School” atau disingkat dengan MOGOCYTOOL
mungkin hal ini sulit untuk diterapkan sebagian siswa. Solusi permasalahan ini
akan diawali dengan program “movement go cycling to school every Saturday” atau
disingkat dengan , program MOGOCYTOOLES sebagai langkah awal untuk siswa agar
terbiasa mengendarai sepeda.
1.2.Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat diuraikan pembahasannya sebagai rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan siswa terhadap
penggunan sepeda ke sekolah?
2. Bagaimana meningkatkan kesadaran
siswa untuk bersepeda kesekolah?
3.
Apa
dampak positif melakukan program MOGOCYTOOL?
1.3.Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui tanggapan siswa terhadap
penggunaan sepeda ke sekolah
2. Meningkatkan kesadaran siswa untuk
bersepeda ke sekolah
3. Menjelaskan dampak positif melakukan
program MOGOCYTOOL
1.4.Manfaat
Penelitian
1. Bagi siswa, dengan bersepeda dapat
digunakan sebagai acuan untuk lebih mencintai lingkungan dengan menguragi
keluarnya emisi gas buang kendaraan
2. Bagi Sekolah, dapat digunakan
sebagai suatu program untuk mewujudkan sekolah adiwiyata mandiri
3. Bagi masyarakat, dapat menjadi
pelopor gerakan bersepeda di aktivitas sehari-hari masyarakat
4. Bagi Pemerintah, dapat digunakan
sebagai referensi pembuatan peraturan guna menjaga keseimbangan lingkungan serta
membantu terwujudnya kota palembang sebagai kota Adipura Kencana.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Pengertian
Adiwiyata
Lingkungan
yang sehat merupakan salah satu target utama pemerintah dibidang kesehatan.
Udara sebagai komponen lingkungan yang penting perlu dipelihara dan
ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan
mahluk hidup secara optimal. Pertumbuhan pembangunan Kota Palembang khususnya
di sektor industri dan transportasi disamping memberikan dampak positif, disisi
lain juga memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran
udara dan kebisingan baik yang terjadi di dalam ruangan(indoor )
maupun di luar ruangan (outdoor). Berdasarkan Penilaian
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam memantau kualitas udara
di 45 kota di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2014, kota Palembang,
dinobatkan sebagai kota metropolitan dengan kualitas udara terbaik se-Indonesia
dengan mendapatkan skor 78,5, mengalahkan 13 kota metropolitan lainnya seperti
Jakarta (Pusat, Selatan), Surabaya, dan Medan. Hal ini dikarenakan Pemkot
Palembang telah membuat peraturan tentang kesadaran lingkungan, terutama dalam
menekan jumlah emisi polutan, serta pengaturan lalu lintas yang baik supaya
tidak macet di mana-mana.
Lingkungan
atau lingkungan hidup adalah segala apa saja (benda, kondisi, situasi) yang ada
di sekeliling makhluk hidup, yang berpengaruh terhadap kehidupan (sifat,
pertumbuhan, persebaran) makhluk hidup yang bersangkutan (Sumaatmadja 2003).
Lingkungan
juga mencakup udara. Udara dapat diartikan adalah suatu campuran gas yang
terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut
tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari
komposisi udara alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak
dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat
penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti
tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk beberapa hari
tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).
Udara
merupakan faktor penting dalam kehidupan karena tanpa udara manusia, hewan, dan
komponen / media lingkungan tumbuh-tumbuhan tidak dapat melangsungkan
kehidupannya, selain itu udara juga berfungsi sebagai pelindung kehidupan
dimuka bumi ini dari radiasi matahari yang kuat. (Badan Lingkungan Hidup, 2010).
Pencemaran
udara merusak lingkungan dan menyebabkan kerusakan properti. mengurangi visibilitas
di taman nasional seperti ngarai besar di negara-negara bersatu dan bahkan
dapat mengganggu penerbangan. merusak lingkungan terkait dengan polusi udara
meliputi membahayakan hutan, danau dan badan air lainnya, satwa liar, dan
bangunan. mengunjungi kota-kota besar banyak negara di dunia dan Anda akan
melihat bahwa struktur mereka sering menghitam dari bertahun-tahun paparan asap
dan asap.(Friis,RH.2007).
Pencemaran
udara adalah keadaan dimana di dalam udara atmosfir oleh suatu sumber, baik
melalui aktifitas manusia maupun batas waktu tertentu yang secara karakteristik
dapat atau memiliki kecenderungan dapat menimbulkan ketimpangan susunan udara
atmosfir secara ekologis sehingga mampu menimbulkan gangguan-gangguan bagi
kehidupan satu atau kelompok organisme maupun benda-benda. Bahan-bahan pencemar
seperti asap, gas, debu, dan sebagainya dalam jumlah dan bentuk tertentu yang
dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Udara tercemar pada
mulanya akan mengganggu saluran pernafasan atau menyebabkan kematian.(Badan Lingkungan Hidup, 2010).
Dalam
hal ini maka perlu suatu pengendalian terhadap pencemaran udara, dimana dalam
hal ini perlu dilaksanakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran, serta
pemulihan mutu udara dengan melakukan inventarisasi mutu udara ambien,
pencegahan sumber pencemar baik sumber bergerak dan sumber tidak bergerak
termasuk sumber gangguan termasuk penanggulangan keadaan darurat. Sehingga
ditetapkan peraturan pemerintah tentang Baku Mutu Udara Ambien yaitu PP no. 41 tahun
1999 dengan maksud melindungi kualitas udara ambien di daerah terpantau (daerah
yang melakukan kegiatan-kegiatan yang mempunyai potensi menurunkan kualitas
udara ambien) masih memenuhi mutu udara ambien.
Menurut
Malaka (1999) pembangunan nasional
yang berlangsung dalam semua bidang kegiatan akan membawa dampak positif bagi
semua kegiatan perekonomian dan kemakmuran bangsa. Tetapi disisi lain,
perkembangan tersebut terutama dibidang industri juga mengandung potensi bahaya
yang menghambat proses pembangunan itu sendiri. Potensi bahaya ini jika tidak
dikendalikan dengan baik dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran, ledakan
maupun kecelakaan pencemaran lingkungan. (Ningsih,
2010) .
Kegiatan
pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan
ironis apabila ternyata merusak kualitas lingkungan khususnya udara yang
semakin kotor dan tidak sehat. Perubahan kualitas hidup di perkotaan selain
memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan dampak negative. Salah satu
dampak negative tersebut dalah meningkatnya pencemaran udara secara signifikan,
terutama di perkotaan yang menjadi lokasi pembangunan kawasan perdagangan dan
industri. Meningkatnya pemindahan barang dan orang dari kawasan industri
menyebabkan kemacetan lalu lintas dan meningkatnya konsumsi energi, yang pada
gilirannya akan meningkatkan pencemaran udara.(Badan Lingkungan Hidup, 2009)
Ruang
di mana baik makhluk hidup maupun tak hidup berada dalam satu kesatuan, dan
saling berinteraksi baik secara fisik maupun nonfisik, sehingga mempengaruhi
kelangsungan kehidupan makhluk hidup tersebut, khususnya manusia.
Soemartono, Gatot P.2004. Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Soemartono, Gatot P.2004. Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Semua
benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang
tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya (Siahaan
2004).
Harian kompas
16 arpil 2006 memberitakan, Asap kendaraan bermotor menyumbang 26
persen dari total emisi yang dihasilkan di Indonesia dan menyebabkan 60-90
persen dari seluruh polusi di negara-negara industry. Menurut data Bappenas, setiap kali kendaraan
mengeluarkan asap, sekitar 1.000 unsur beracun yang terkandung di dalamnya
turut mengotori udara.
Jumlah kendaraan yang ada di palembang berjumlah 717619
unit kendaraan.Yang mana jumlah tersebut untuk semua jenis kendaraan baik roda
2 maupun roda 4.( dipenda prov
sumsel/samsat palembang.)
Polusi udara yang disebabkan oleh
transportasi darat yang dinilai sangat dominan salah satunya adalah gas buang
kendaraan bermotor. Dimana kontribusi terbesar dari seluruh polutan yang ada
adalah gas Carbon Monoksida ( Howard S. Peavy, 1985 ). Senyawa-senyawa di
dalam gas buang terbentuk selama energi diproduksi untuk menjalankan kendaraan
bermotor. Beberapa senyawa yang dinyatakan dapat membahayakan kesehatan adalah
berbagai sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon dioksida, ozon,
hidrokarbon, logam berat tertentu dan partikulat. Pembentukan gas buang
tersebut terjadi selama pembakaran bahan bakar fosil-bensin dan solar didalam
mesin. Dibandingkan dengan sumber stasioner seperti industri dan pusat tenaga
listrik, jenis proses pembakaran yang terjadi pada mesin kendaraan bermotor
tidak sesempurna di dalam industri dan menghasilkan bahan pencemar pada kadar
yang lebih tinggi, terutama berbagai senyawa organik dan nitrogen dioksida,
sulfur dan karbon. Selain itu gas buang kendaraan bermotor juga langsung masuk
ke dalam lingkungan jalan raya yang sering dekat dengan masyarakat,
dibandingkan dengan gas buang dari cerobong industri yang tinggi. Dengan
demikian masyarakat yang tinggal atau melakukan kegiatan lainnya di sekitar
jalan yang padat lalu lintas kendaraan bermotor dan mereka yang berada di jalan
raya seperti pengendara bermotor, pejalan kaki, polisi lalu lintas, penjaja
makanan seringkali terpajan oleh bahan pencemar yang kadarnya cukup tinggi.
Estimasi dosis pemajanan sangat tergantung kepada tinggi rendahnya pencemar
yang dikaitkan dengan kondisi lalu lintas pada saat tertentu.
Keterkaitan antara pencemaran udara di
perkotaan kemungkinan adanya resiko terhadap kesehatan, baru dibahas beberapa
dekade belakangan ini. Pengaruh yang merugikan mulai dari meningkatnya kematian
akibat adanya episod smog sampai pada gangguan estetika dan kenyamanan.
Gangguan kesehatan lain di antara kedua pengaruh yang ekstrim ini, misalnya
kanker pada paru-paru atau organ
tubuh lainnya, penyakit pada saluran tenggorokan yang bersifat akut maupun
kronis, dan kondisi yang diakibatkan karena pengaruh bahan pencemar terhadap
organ lain seperti paru, misalnya sistem saraf. Karena setiap individu akan
terpajan oleh banyak senyawa secara bersamaan, sering kali sangat sulit untuk
menentukan senyawa mana atau kondisi senyawa yang mana paling berperan
memberikan pengaruh membahayakan terhadap kesehatan.
Bahaya gas buang kendaraan bermotor
terhadap kesehatan tergantung dari toksisitas (daya racun) masing – masing
senyawa dan seberapa luas masyarakat terpajan olehnya. Maka dari itu kita
seharusnya menggunakan kendaran yang tidak menimbulkan penyakit, menyehatkan
tubuh dan ramah lingkungan.
Dalam kondisi seperti
ini pemerintah mempunyai cara agar makhluk hidup terutama manusia bisa menjaga
alam dengan baik khususnya untuk pelajar yaitu yang disebut dengan progam
ADIWIYATA. Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan
“WIYATA”. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata
memiliki makna: tempat dimana seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan
etika dalam berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai
pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara
ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar
manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita
pembangunan berkelanjutan.
ADIWIYATA adalah program terhadap
sekolah yang mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan.Ya peduli
lingkungan, itu yang menjadi fokus program Adiwiyata. Kita semua mengetahui
bahwa kerusakan lingkungan bumi kita sudah semakin masif dan mengancam
kehidupan. Tingkat kadar CO2 di atmosfir sebagai akibat pencemaran udara sudah
sangat mengkhawatirkan dan mengancam keutuhan bumi. Pemanasan global, cuaca
ekstrim, pencairan es di kutub, naiknya permukaan air laut, kerusakan terumbu
karang itu semua karena kadar emisi gas di atmosfir sudah melewati ambang batas
aman, yaitu 350 ppm. Banjir, longsor, kemarau panjang dan hujan yang tidak
menentu semua juga akibat kerusakan lingkungan yang diakbatkan oleh ulah
manusia yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Menyelamatkan
lingkungan yang sudah parah itu tidak dapat dilakukan oleh hanya satu-dua orang
atau instansi, tapi oleh semua pihak. Kesadaran akan perlunya memelihara dan
menyelamatkan lingkungan harus ditanamkan sejak dini pada setiap orang dan yang
paling efektif adalah melalui pendidikan. Itulah program sekolah Adiwiyata.
Program adiwiyata yang
di buat oleh Pemerintah Melalui kementrian Lingkungan Hidup demi tujuan mulia
menyelamatkan lingkungan. Sesuai dengan pengertian adiwiyata dan tujuan
adiwiyata Menciptakan Lingkungan Pengajaran yang Siswa,Guru dan Warga
Sekolahnya Sadar akan Pentingnya Menjaga Lingkungan Hidup dan ikut di dalamnya.
Adiwiyata memiliki manfaat terhadap sekolah yang mendapatkan gelar adiwiyata
,diantaranya adalah : (1)Sekolah dapat Lebih berperan aktif dalam menciptakan
kawasan yang peduli dengan lingkungan. (2)Sekolah bisa menciptakan siswa-siswa
yang sadar akan lingkungan. (3)Sekolah bisa berperan dalam semua kegiatan dalam
rangka mengurangi global warming. (4)Sekolah bisa menjadi sarana penyalur
pendidikan lingkungan secara praktek langsung.
Tidak hanya manfaat pada Sekolah , siswa juga mendapatkan
banyak manfaat yang positif karena program Sekolah Adiwiyata ini seperti: (1).Siswa
dapat membiasakan agar membuang sampah pada tempatnya. (2).Siswa dapat mengerti
pentingnya memilah – milah sampah. (3).Siswa dapat mengerti bahwa barang bekas
bukan hanya untuk dibuang tapi juga dapat dimanfaat kan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian
Objek penelitian dalam karya tulis ilmiah ini
adalah guru, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat di Palembang. Khususnya siswa
SMA ISLAM AZ-ZAHRA PALEMBANG.
3.2.
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu
digunakan untuk menggambarkan mengapa suatu fenomena bisa muncul dan terjadi.
3.3. Sumber Data
Sumber
data dalam karya tulis ilmiah ini adalah guru, mahasiswa, pelajar, dan
masyarakat di kota Palembang. Khususnya siswa SMA ISLAM AZ-ZAHRA PALEMBANG.
3.4.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
penggunaan data yang digunakan adalah dengan
melakukan wawancara. Kemudian data di kumpulkan, dianalisis dan di buat diagram
untuk mengetahui jumlah yg menerima dan menolak penggunaan sepeda.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
Berikut
Berdasarkan pendapat masyarakat,pelajar,dan mahasiswa yang kami survey Hasil
penelitian menurut pelajar
No.
|
Nama.
|
Asal sekolah
|
Alasan
|
1
|
Satya
riko aldiansyah
|
SMA
NEGERI 10 PALEMBANG
|
Tidak
setuju, karena membuat lelah dan letih
|
2
|
Muhammad
alana
|
SMA
SRIJAYA NEGARA PALEMBANG
|
Setuju,
untuk kesehatan tubuh
|
3
|
Donnes
firdaus
|
SMA
AZ-ZAHRA PALEMBANG
|
Setuju,
karena mengurangi polusi dan baik untuk kesehatan
|
4
|
Delvi
|
SMA
AZ-ZAHRA PALEMBANG
|
Setuju,
karena menguranggi penyakit malas
|
5
|
Ahilla
Balqis
|
SMA
NEGERI 2 PALEMBANG
|
Setuju,
Karena bagus untuk Kesehatan.
|
6
|
Tri
kurniawan
|
SMA
AZ-ZAHRA PALEMBANG
|
Setuju,
karena rumahnya deket
|
7
|
Lulu
|
SMA
NEGERI 5 PALEMBANG
|
Setuju,
Enakan naik sepeda dari pada motor sih Sebenarnya.
|
8
|
Rausan
|
SMP
AZZAHRA PALEMBANG
|
Setuju,
Karna bisa pulang barengan temen.
|
9
|
Giga
Daffa
|
SMA
NEGERI 10 PALEMBANG
|
Setuju,
langkah awal menurunkan berat badan saya.
|
10
|
Riski
faradilla
|
SMA
AZ-ZAHRA PALEMBANG
|
Setuju,
asal rumahnya gak kejauhan.
|
Hasil
penelitian menurut masyarakat
No.
|
Nama.
|
Pekerjaan.
|
Alasan.
|
1
|
Pak
Ikshan
|
Dosen
|
Setuju,
1 untuk kesehatan 2 untuk mengurangi puisi
|
2
|
Pak
Martino
|
Supir
Angkot
|
Tidak
setuju Karena nanti siapa lagi yang naik angkot saya?
|
3
|
Pak
Sutanto
|
Supir
Taksi
|
Setuju,
Karena anak saya bisah menjadi sehat.
|
4
|
Pak
Suhendra
|
Penjaga
Sekolah
|
Sangat
Setuju, dengan begitu saya tidak perlu khawatir karena Sekolah akan Aman dari
Geng Motor.
|
5
|
Buk
Lena
|
Penjaga
Kantin
|
Setuju,
Bakalan Rame dong Kantin nanti.
|
6
|
Kak
Reval
|
Penjaga
Warnet
|
Tidak
Setuju, Karena Ukuran badan saya tidak Mendukung.
|
7
|
Kak
Noval
|
Guru
Honor (PENJAS)
|
Setuju,
Dengan begitu Fisik Kita akan terlatih dan Terbiasa Untuk Hidup Sehat.
|
8
|
Pak
Sugeng
|
Montir
|
Tidak
Setuju, Ntar orang Jarang Service kendaraannya di Tempat saya dong.
|
9
|
Buk
Lisna
|
Chef
|
Setuju,
Karena Membuat badan dan fikiran menjadi Sehat.
|
10
|
Buk
Citra
|
Ibu
Rumah Tangga
|
Setuju,
Bisa menjadikan anak anak Disiplin Karena dengan Naik sepeda mereka harus
bangun Lebih Cepat.
|
Menurut
Survei Secara Menyeluruh
4.2. Pembahasan
“Mogocytool” Merupakan program
inovasi untuk sekolah adiwiyata, yang dimana warga sekolah khususnya
siswa-siswi lebih memprioritas kendaraan bebas polusi contohnya mengendarai
sepeda. program ini diciptakan sebagai salah satu sarana peduli lingkungan
karena bersepeda mengurangi polusi udara dan terhindar dari kemacetan, selain itu bersepeda
dapat meningkatkan kekuatan otot terutama pada kaki serta meningkatkan daya
tahan jantung dan paru-paru, sehingga orang yang sering bersepeda memiliki daya
tahan yang baik. Pada saat belajar atau bekerja orang yang berolahraga tidak mudah
lelah dibandingkan dengan orang yang tidak pernah berolahraga sama sekali.
Dampak positif bersepeda bagi kesehatan sangat bagus bahkan Di denmark telah di lakukan
penelitian manfaat bersepeda, dan hasilnya bersepeda mampu mengurangi 40 %
resiko kematian, Baik wanita maupun laki laki (Archives of Internal Medicine, 2000). Dari laporan yang terdapat di American Journal
of Public Health tahun 1986 dengan bersepeda kita bisa memiliki umur
yang lebih panjang ketimbang orang orang yang tidak berolahraga sepeda. bersepeda
merupakan cara berolahraga yang menyehatkan. Aktivitas fisik memegang
peranan sangat penting sekarang ini. Kita bisa mengamati, banyak orang sekarang
ini lebih banyak berdiam diri duduk dan menderita obesitas dikarenakan
kurangnya aktivitas fisik. hal ini menjadikan hidup mereka beresiko.
Meningkatnya aktivitas fisik yang sederhana sekalipun, sampai tingkat sedang,
akan mendatangkan keuntungan yang cukup dibandingkan mereka yang tidak terlalu
aktif. Melakukan kegiatan fisik ringan sampai sedang akan mengurangi resiko
penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit kronis lain yang mengancam jiwa.
Aktivitas fisik juga merangsang kesehatan mental dan bahkan mengurangi biaya
pemeliharaan kesehatan.
Sebuah
publikasi dari Green Commuter menuliskan bahwa emisi kendaaran bermotor
menyumbang 31% dari total karbon dioksida, 81% dari karbon monoksida dan 49
persen dari nitrogen oksida yang mengotori udara AS. Sebanyak 60% dari polusi
akibat kendaraan bermotor dikeluarkan pada beberapa menit awal penggunaannya.
Karena beberapa menit awal ini menciptakan tingkat emisi yang tinggi, maka rute
jarak pendek dari mobil lebih banyak menimbulkan polusi per kilometernya bila
dibandingkan dengan jarak yang jauh. Perjalanan pendek sejauh 4 mil menggunakan
sepeda akan menghindarkan sekitar 15 pound polutan memenuhi udara yang kita
hirup bersama. (WorldWatch Institute).
Kerangka Program ADIWIYATA, berdasarkan indikator sekolah peduli
dan berbudaya lingkungan, sejumlah kriteria yang ditetapkan dimaksudkan untuk
memudahkan implementasikan program Adiwiyata sehingga kriteria tersebut perlu
dijabarkan agar dipahami oleh masing-masing pelaksanaan program. Penjabaran
kriteria telah disusun dengan sederhana dan diharapkan tidak menambah beban
bagi sekolah dan warganya dalam mengikuti program Adiwiyata. Penjabaran
kriteria Program Adiwiyata dibuat dalam bentuk kerangka program dan sekaligus
digunakan untuk pengelompokkan tahapan Program Adiwiyata, yaiu salah satunya
Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berwawasan Lingkungan (SPBL).
Untuk mencapai sekolah yang bergelar ADIWIYATA penulis membuat sebuah program inovasi
program sekolah adiwiyata berupa “movement go cycling to school” atau disingkat
dengan MOGOCYTOOL mungkin hal ini sulit untuk diterapkan sebagian siswa. Solusi
permasalahan ini akan diawali dengan program “movement go cycling to school
every Saturday” atau disingkat dengan , program MOGOCYTOOLES sebagai langkah
awal untuk siswa agar terbiasa mengendarai sepeda. Mengapa sepeda menjadi
pilihan kami? karena sepeda itu sebaian besar orang Indonesia bisa
mengggunakannya dan memakainya, selain itu mudah juga untuk menyimpannya karena
bentuknya yang ramping. Pada era 90-an sepeda itu adalah kendaraan yang sangat
dominan dan sangat di bangga-banggakan karena pada era 90-an itu lah sepeda
mulai di kenal masyarakat Indonesia. Dengan harga yang sesuai dengan kantong
masyarakat sepeda ada di setiap rumah, tetapi mengapa kini sangat jarang sepeda
itu kita jumpai di jalan padahal menggunakan sepeda itu banyak sekali
manfaatnya, seperti: (1)Mempertahankan Daya Tahan Tubuh, (2)menyehatkan
organ jantung, (3)Tidak Mudah Terserang Penyakit,
(4)menghalau keluhan sakit pada punggung, (5)membuat pikiran lebih tenang,
(6)membuat pikiran lebih tenang dan (7)kendaran yang ramah lingkungan.
Dengan
menggunakan sepeda pelajar bisa membiasakan untuk hidup sehat. Tetapi disini
penulis sangat menganjurkan menggunakan sepeda bersekolah yang jarak antara
rumah ke sekolah itu maksimal 5 km. tetapi jika ada pelajar yang ingin
menggunakan sepeda juga dengan jarak antara rumah dengan sekolah lebih dari 5km
tidak dianjurkan karena takut akan kondisi pelajar yang banyak mengeluarkan
tenaga untuk pergi ke sekolah
Dari penelitian
yang dilakukan didapatkan data bahwa respon terhadap penggunaan sepeda ke
sekolah mendapatkan respon yang sangat baik yaitu 80% responden dari berbagai
kalangan mengatakan setuju dengan berbagai alasan yang intinya adalah dengan
bersepeda ke sekolah dapat mengurangi jumlah polusi di kota-kota besar, kadar
emisi yang keluar akan semakin sedikit, meningkatkan kebugaran dan kesehatan
tubuh serta dapat menghemat biaya transportasi.
Selain 80% yang
setuju, terdapat 20 % responden yang tidak setuju karena beberapa hal seperti
dengan bersepeda ke sekolah dapat membuat tubuh menjadi lelah dan letih ketika
sampai ke sekolah, beberapa responden yang berprofesi sebagai supir angkot
beranggapan bahwa dengan penerapan gerakan bersepeda ke sekolah dapat
menurunkan pendapatannya, karena nantinya banyak siswa yang memilih mengendarai
sepeda dibandingkan dengan menggunakan jasa angkutan umumnya.
Dengan adanya data survei kepada beberapa kalangan, baik
siswa, guru, dosen serta masyarakat didapatkan simpulan bahya dengan
melaksanakan program bersepeda ke sekolah, dapat meningkatkan kesadaran kepada
para siswa untuk mencintai lingkungan serta secara langsung dapat mengurangi
jumlah polusi yang sudah melebihi ambang batas normal. Setelah mengetahui
sangat pentingnya program bersepeda ini, diharapkan banyak kalangan
mengapresiasi program tersebut dan menyebarluaskan program ini agar dapat
dilaksanakan dibanyak sekolah di kota Palembang pada khususnya dan Indonesia
pada umumnya.
BAB
V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Program mogocytool merupakan salah satu program
inovasi sekolah adiwiyata, dimana warga sekolah dan terkhususnya siswa-siswa
langsung ikut serta dalam kegiatan go cycling to school. Program ini sangat
dianjurkan karena merupakan salah satu program peduli lingkungan dan bebas
polusi. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Tanggapan
responden terhadap program bersepeda adalah 80 % setuju sedangkan 20 % tidak
setuju, hasil ini menunjukkan bahwa program ini diterima oleh seluruh kalangan.
2. Peningkatan
akan program bersepeda harus tetap ditanamkan dalam diri siswa agar program ini
dapat berjalan sesuai dengan harapan.
3. Dampak
positif dari program ini adalah dapat mengurangi jumlah polusi, menyehatkan
badan dan menguragi biaya transportasi bagi siswa.
5.2.
Saran
Untuk
mempelancar kegiatan ini sebaiknya pemerintah menyediakan jalan khusus untuk
pengendara sepeda. Program ini harus diawali kesadaran masing-masing warga
sekolah. Pengendara sepeda hasrus tetap memprioritaskan perlengkapan
keselamatan dan mematuhi aturan lalu lintas agar terwujudnya tata tertib di
jalan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonym.
(2013). Pengertian Lingkungan Hidup. http://fachrulrijal.blogspot.co.id
/2013/08/pengertian-lingkungan-hidup-adiwiyata.html Pengertian
Lingkungan Hidup, Adiwiyata, Kalpataru, dan Adipura.(diakses:
senin, 14 september 2015)
Anonym.
(2013). Manfaat Bersepeda. http://Manfaat.Co.Id/30-Manfaat-Bersepeda-Bagi-Kesehatan.(Diakses :senin,14
september 2015)
Anonym.
(2008). Sisipositif Bersepeda. https://Barkyrzone.Wordpress.Com /2008/
06/30/Sisi-Positif-Bersepedaayocintai-Lingkungan. (Diakses: senin, 14
september 2015)
Gitaris.
(2013). Analisis Faktor Risiko Pencemaran
Udara di Kota Palembang Tahun 2012. http://www.scribd.com/doc/107493862/Analisis-Faktor-Risiko-Pencemaran-Udara-di-Kota-Palembang-Tahun-2012#scribd.(diakses: senin,14 september
2015)
Iqbal.
(2015). Dampak Positif Bersepeda. (http://muhammadiqbaldlm.blogspot
.co.id
/2014/04/dampak-positif-dan-negatif-bersepeda.html. (diakses;
senin,14 september 2015)
Siahaan, N. H. T.(2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan.
Jakarta: Erlangga.
Sumaatmadja,
N. (2003). Manusia, dalam Konteks Sosial,
Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta
Welly.
(2013). Udara Kota Palembang Ku Dalam
Perspektif Kesehatan Lingkungan. http://wellysuwandi.blogspot.co.id/2013/03/udara-kota-palembang-ku-dalam.html.(diakses: senin, 14
september 2015)