Tuesday, 16 April 2013

Ujian Nasional 2013

hari ini saya menulis tentang UN yang sedang berjalan.

pemerintah membuat peraturan baru berkaitan dengan Ujian Nasional tahun ini. dengan 20+1 naskah soal yang dari kesemuanya berbeda paket. atau dapat dikatakan UN tahun ini paket soal berjumlah 20. sehingga satu ruangan tidak ada yang sama paket soalnya.

semakin ketatnya pelaksanaan UN tahun ini, muncul pro dan kontra dari banyak kalangan, dari pengamatan ada golongan yang pro. Ia menganggap dengan paket yang diperbanyak dan tanpa terlihat paket apa yang dipegang siswa (menggunakan Barcode) dapat meminimalkan kecurangan dalam pelaksanaannya.
 realitas dilapangan dengan penggunaan barcode, memang benar dapat mengurnagi kecurangan seperti yang ditemukan pada tahun-tahun sebelumnya. ketatnya pengawasan dan tertutup rapinya naskah soal membuat pelaksanaan UN tahun ini dapat dibilang sedikit terhindar dari kecurangan.
Sekarang kita beda fersi dengan yang kontra dengan sistem UN....

namun ada beberapa lagi yang kontra. mengapa? hampir sama dengan yang sering keluar di televisi, mereka menganggap pemerintah sudah tidak percaya dengan mereka (guru red). seolah-olah guru adalah penyebab utama dalam kegagalan UN ditahun-tahun sebelumnya. kegagalan murid dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan ketidak mampuan lulusan sekolah dalam mencari dan membuka lowongan pekerjaan dianggap sebagai kegagalan guru?? au hehehe...

kalo di itung2 tentang usaha yang dilakukan guru dibandingkan dengan lingkungan, ternyata siswa lebih banyak mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari lingkungan baik itu pengetahuan positif maupun negatif. Ada pepatah mengatakan jangan bercermin di air keruh karna kamu tidak akan melihat wajahmu, namun bercerminlah diair yang jernih, maka akan tampaklah wajahmu.

hikmah dari pepatah di atas menjelaskan bahwa, dalam memilih teman kita harus selektif, pilihlah teman yang baik agar sama-sama mengingatkan saat kita lalai, bukan berteman yang buruk sifatnya nanti kita akan ikut terjerumus bersamanya.

dari sebuah pepatah tersebut, ketidak mampuan lulusan sekolah bukan hanya faktor buruknya pengajaran disekolah akan tetapi orang tua dan lingkungan juga sangat berpengaruh. dari itulah instrospeksi diri perlu ditingkatkan agar kita semua tidak saling menunjuk jari siapa yang salah dan siapa yang benar terhadap sebuah kegagalan.

Dalam sebuah pertandingan sepak bola juga sama ada yang menang dan ada yang kalah. kalo semua pengen menang jadinya kacau. begitu juga dengan  kehidupan, ada yang kaya pasti ada yang miskin, ada yang sukses pasti ada yang gagal. karna hal tersebut saling berpasangan dan tidak dapat dipisahkan..

sekian ulasan hari ini.

saya Farid Yuliyadi (pengamat pendidikan tingkat sangat dasar, hehehe)

No comments:

Post a Comment