Ada
dua nikmat yang seringkali dilupakan manusia, yaitu nikmat kesempatan dan
nikmat kesehatan. Kedua nikmat tersebut baru terasa penting ketika dia hilang
dari genggaman. Kita baru merasakan nikmatnya waktu luang ketika kita tengah
dilanda kesibukan.
Kita baru merasakan betapa besarnya anugerah masa muda
ketika kita sudah tua renta. Kita pun akan merasakan nikmatnya sehat setelah
kita sakit, nikmatnya mata normal setelah mata terserang penyakit rabun,
nikmatnya lidah yang sehat setelah sariawan, dan seterusnya.
Tapi meski
diremehkan, nyatanya manfaat pandai bersyukur itu memang tak main-main. Simak
10 manfaat lain dari sikap ini, terutama bagi kesehatan seseorang seperti
dikutip dari huffingtonpost.
1. Menjaga kesehatan mental remaja
Remaja yang
pandai bersyukur tentulah lebih bahagia. Selain itu mereka juga dikenal
memiliki pandangan yang lebih baik terhadap hidupnya, bertingkah laku lebih
baik di sekolah hingga lebih bisa diharapkan ketimbang teman-temannya yang
kurang bersyukur. "Lebih pandai bersyukur mungkin adalah hal yang
diperlukan oleh masyarakat kita untuk menumbuhkan generasi yang siap membuat
perbedaan pada dunia," kata peneliti Giacomo Bono, PhD, seorang profesor
psikologi dari California State University.
2. Meningkatkan kesejahteraan
Sebuah studi pada tahun 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of Personality
and Social Psychology, rajin bersyukur dapat mendorong kesejahteraan seseorang.
Pandangan hidup orang yang melakukannya pun jadi lebih cerah serta memunculkan
hal-hal positif yang lebih besar pada orang tersebut.
3. Nilai akademis yang
lebih baik
Siswa sekolah menengah yang pandai bersyukur terbukti memiliki nilai
akademik yang lebih bagus, termasuk dalam hal integrasi sosial dan kepuasan
terhadap hidup daripada rekan-rekan mereka yang kurang bersyukur. Hal ini
diungkap sebuah studi pada tahun 2010 yang ditampilkan dalam Journal of
Happiness Studies. Peneliti juga menemukan bahwa remaja yang pandai bersyukur
lebih jarang mengalami depresi atau mudah cemburu. "Lagipula jika
dikombinasikan dengan studi sebelumnya, penggambaran manfaat rasa syukur itu
lebih jelas terlihat saat remaja," ungkap peneliti.
4. Menjadi teman yang
lebih baik bagi orang lain
Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2003 dalam
Journal of Personality and Social Psychology, rasa syukur juga dilaporkan dapat
mendorong perilaku sosial yang positif seperti membantu orang lain yang
tertimpa masalah atau memberikan dukungan emosional pada orang lain.
5. Tidur
lebih nyenyak
Menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri sebelum beranjak
tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih nyenyak. Fakta ini diungkap
sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology: Health and
Well-Being. Secara spesifik, peneliti menemukan bahwa ketika seseorang
menghabiskan waktu 15 menit untuk menuangkan segala hal yang mereka syukuri ke
dalam sebuah jurnal sebelum tidur maka orang yang bersangkutan akan lebih cepat
tertidur dan tidur lebih lama.
6. Memperkuat hubungan dengan pasangan
Sebuah
studi yang ditampilkan dalam jurnal Personal Relationship mengungkapkan bahwa
mensyukuri setiap hal terkecil yang dilakukan pasangan membuat hubungan
seseorang dengan pasangannya dijamin akan lebih kuat. Sama halnya jika Anda
membuat jurnal tentang segala hal yang Anda syukuri dari pasangan karena hal
itu juga akan memberikan dampak positif bagi hubungan.
7. Menjaga kesehatan
jantung
Pada tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam American
Journal of Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif dapat
dikaitkan dengan perubahan variabilitas detak jantung. Hal ini dianggap
bermanfaat dalam terapi pengobatan hipertensi dan mengurangi kemungkinan
kematian mendadak pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung
koroner.
8. Memperkuat moral tim
Atlit yang pandai bersyukur lebih sedikit
mengalami kelelahan dan lebih banyak mendapatkan kepuasan hidup, termasuk
kepuasan terhadap kinerja timnya.
9. Sistem kekebalan yang lebih sehat
Rasa
syukur juga dikatakan berkaitan dengan optimisme sehingga mendorong sistem
kekebalan tubuh menjadi lebih sehat. Salah satunya dibuktikan oleh sebuah studi
dari University of Utah yang menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan hukum yang
stres namun tetap optimis terbukti memiliki lebih banyak sel-sel darah yang
meningkatkan kesehatan sistem kekebalan ketimbang rekan-rekan mereka yang
pesimis.
10. Mencegah emosi negatif akibat datangnya musibah
WebMD melaporkan
bahwa musibah dapat mendorong munculnya rasa syukur dan hal itu dapat
meningkatkan perasaan saling memiliki sekaligus menurunkan stres.
No comments:
Post a Comment